Cara Memperoleh IPK Tinggi


Setiap penilaian kompetensi mahasiswa terhadap sebuah mata kuliah haruslah punya ukuran untuk menunjukkan seberapa dalam pemahaman mahasiswa. Hal itulah mengapa indeks penilaian kumulatif (IPK) menjadi sangat penting. Ukuran penilaian IPK terdiri atas 1.00 sebagai nilai terendah sampai 4.00 dengan nilai tertinggi. 

Meskipun begitu, dibutuhkan usaha lebih untuk memperoleh nilai IPK yang baik apalagi tinggi. Benar bahwa nilai IPK bukanlah penentu utama kesuksesan studi anda, apalagi menentukan nasib anda. Namun IPK bisa dijadikan ukuran tentang seberapa serius dan usaha anda untuk memahami sebuah mata kuliah selama satu semester. Belum lagi jika anda tertarik untuk mengambil beasiswa atau program kerja tertentu yang membutuhkan IPK tinggi.

Dalam tulisan ini kami akan mencoba untuk memberikan tips bagaimana cara untuk memperoleh IPK tinggi. Namun sebelum anda menginjak ke caranya, terlebih dahulu anda harus memahami komponen apa saja yang dinilai dalam menentukan penilaian kumulatif. Dengan begitu anda akan menjadi paham sebelum menentukan bagian mana saja yang hendak anda maksimalkan dalam perkuliahan.

PengertIan IPK

IPK atau Indeks Penilaian Kumulatif adalah sebuah penilaian atau tolak ukur untuk membaca sejauh mana mahasiswa memahami perkuliahan. Biasanya pengertian mengenai IPK ini banyak sesuai cara pandang kita. Namun yang harus dipahami adalah IPK merupakan ukuran tertentu sejauh mana mahasiswa dapat mengikuti dan memahami perkuliahan beserta praktek, contoh konkret maupun beban yang diselesaikan. Itulah mengapa IPK dalam beberapa hal mencakup seluruh hal mulai dari kedatangan perkuliahan, keaktivan dan praktek sesuai mata kuliahnya.

Komponen penilaiannya pun ada banyak dan terkadang tidak seragam antara satu mata kuliah dengan mata kuliah lainnya. Hal ini dikarenakan IPK juga menyasar tujuan tertentu atau output dalam perkuliahannya. Ada yang menyasar pemahaman teoritik dan pengembangan konsep seperti pada mata kuliah teori, ada juga yang berbasis pada praktek. Jelasnya tergantung dari bagaimana rancangan perkuliahan itu nantinya dijalankan beserta tujuannya. Namun secara umum, ada beberapa aspek penilaian yang nantinya dituangkan dalam IPK, yaitu:

  1. Nilai UTS dan UAS (60-80%)

Biasanya dua hal inilah yang memegang peranan penting dalam penilaian perkuliahan. Cakupannya adalah dominan dan hal ini tidak bisa untuk ditawar apapun bentuknya. Bentuk ujian UTS maupun UAS bisa bermacam-macam, mulai dari menjawab pertanyaan yang diujikan maupun ujian dalam bentuk praktek. Bentuknya yaitu:

  1. Ujian Teoritik, biasanya anda akan mendapatkan pertanyaan baik secara teori, konsep maupun pengertian kausal yang nantinya anda harus menjawab sesuai dengan apa yang anda pahami.
  2. Ujian Praktek, ujian ini lebih banyak seputar tugas eksplorasi kemampuan anda dalam menjalankan alat atau instrumen perkuliahan tertentu. Ujian jenis ini biasanya dilakukan secara individual maupun berkelompok.
  3. Ujian Karya, ujian ini sebetulnya sama dengan ujian praktek pada dasarnya. Namun letak perbedaannya yaitu pada jenis output-nya yang berupa karya mahasiswa. Bukan seperti ujian praktek dimana mahasiswa hanya menjalankan instrumen atau alat tertentu di laboratorium atau tempat studi terpadu. Ujian ini biasanya dilakukan diluar kelas dan kampus, individu maupun berkelompok.
  1. Penugasan (30-45%)

Tugas yang diberikan dosen kepada anda biasanya memegang salah satu poin krusial. Jika merujuk pada mata kuliahnya, maka tugas perkuliahannya bervariasi sesuai dengan goal yang menjadi tujuannya. Namun secara bentuk, ada dua bentuk penugasan yang harus anda ketahui yaitu:

  1. Presentasi, tugas ini biasanya jamak dilakukan mahasiswa semester awal sampai semester akhir. Dalam beberapa hal poin presentasi ini memegang separuh dari penilaian penugasan, terutama jika presentasi anda baik.
  2. Paper atau makalah, biasanya berbentuk seperti materi studi yang biasanya disusun sesuai dengan arahan dosen pengampu mata kuliah. Ada juga yang bentuknya mirip dengan jurnal penelitian namun lebih banyak mengeksplorasi konsep, teori dan fenomena.
  3. Tugas karya, tugas yang diberikan dosen yang bentuknya bisa bermacam-macam sesuai dengan mata kuliah yang diambil. Misalnya menghitung populasi pada makul metode kuantitatif, atau membuat berita seperti pada makul jurnalistik dan sebagainya.
  1. Keaktifan Perkuliahan (15-30%)

Keaktifan anda dalam sebagai korektor, kritikus, maupun konstruktor dalam perkuliahan dapat membantu dalam meningkatkan IPK anda. Namun aktif dalam perkuliahan bukan berarti tidak ada ukuran pastinya. Ukuran pasti keaktifan perkuliahan terletak pada proses perkuliahan dalam sebuah mata kuliah itu sendiri. Artinya jika anda ingin nilai IPK anda lebih tinggi, keaktifan perkuliahan tetap diperlukan meskipun bukan faktor dominan.

  1. Kehadiran (5-25%)

Selain penugasan dan keaktifan, kehadiran di kelas adalah hal yang juga diniliai dalam IPK walaupun tidak mutlak dalam beberapa kasus kecil. Ada beberapa dosen yang memberi kelonggaran mahasiswanya jika sudah melaksanakan tugas tertentu dan diizinkan untuk tidak mengikuti kuliah. Namun kasus semacam ini sebetulnya jarang, jadi anda perlu juga memperhatikan kehadiran anda dan peraturan di kelas. Karena kehadiran meskipun memegang porsi kecil, namun dapat menentukan nasib keseluruhan anda di kelas. Masih banyak saat ini mahasiswa mendapatkan IPK kecil hanya karena jarang di kelas atau sering tidak masuk. Alasan yang sebetulnya klasik nan sepele namun berakibat fatal pada kelancaran perkuliahan dan mempengaruhi IPK anda tentunya.

Cara Memperoleh IPK Tinggi

  1. Maksimalkan Penugasan dan Presentasi

Bagian ini biasanya mencakup lebih dari separuh nilai perkuliahan yang anda ikuti baik di mata kuliah teoritik maupun praktek. Bahkan ada beberapa kasus dimana dosen memberikan porsi lebih pada penugasan disamping keaktifan perkuliahan. Hal ini juga berlaku pada tugas UTS dan UAS yang biasanya memegang porsi besar dalam IPK perkuliahan. Artinya jika anda menguasa penugasan dan presentasi baik ketika kuliah maupun ujian tengah semeseter dan akhir, hal itu dapat menjamin setidaknya maksimal 50%-80% dari nilai IPK anda.

Namun tentu saja dibutuhkan usaha yang maksimal pula dalam penugasan. Apapun yang menjadi kriteria penugasan dan presentasi yang diinginkan dosen mata kuliah anda harus dipenuhi. Anda harus bisa menangkap tantangan yang diberikan pada saat perkuliahan dengan tepat. Hal ini penting dilakukan jika anda menginginkan IPK tinggi.

  1. Buat review Kuliah dengan Baik

Jika anda mendapatkan dosen yang berkutat seputar kepenulisan mengenai materi perkuliahan baik sebelum atau ketika perkuliahan, maka perhatikan pada poin ini. Literature Review biasaya diberikan dosen selain untuk melihat kemampuan dan pemahaman mahasiswa, disisi lain merupakan salah satu “pendongkrak” nilai anda di kelas. Hal ini dikarenakan dosen hanya akan melihat hasil pemahaman anda secara komprehensif.

Maka dari itulah jika anda ingin nilai IPK anda terdongkrak secara maksimal, buatlah review perkuliahan yang baik dari titik koma sampai cara berpikir logika anda. Panjangnya tulisan tidak akan berarti apa-apa jika isi review anda tidak terlihat lokus berpikir anda beserta dasar-dasarnya. Anda harus benar-benar detail jika ingin mendapatkan IPK yang baik melalui jalan satu ini.

  1. Keaktifan sebagai Korektor

Jika anda aktif dalam perkuliahan, sangat disarankan bahwa anda harus mengeksplorasi setiap mata kuliah yang diikuti. Untuk itulah menjadi korektor dalam perkuliahan lebih dibutuhkan. Keaktifan anda sebagai korektor atau bahkan kritikus perkuliahan selain dapat membantu anda dalam memahami perkuliahan, itu juga menunjukkan niat menuntut ilmu.

Keaktifan anda biasanya dinilai dari bobot komentar ataupun pertanyaan yang anda ajukan. Selain itu intensnya anda membuka pembicaraan atau perdebatan di kelas juga dapat menunjang penilaian. Biasaya dosen akan memberi poin plus bagi mahasiswa yang dapat membuka diskusi atau perdebatan di kelas.

  1. Kuasai Poin dan Inti Perkuliahan

Menguasai inti-inti dari perkuliahan memang tidak langsung menjamin IPK anda tinggi secara kumulatif. Namun menguasai inti perkuliahan dapat memudahkan anda untuk menunjang penugasan dan keaktifan anda di kelas. Itulah mengapa ada beberapa dosen pada mata kuliah teoritik cenderung menyodori anda buku dan jurnal penelitian. Hal ini dilakukan agar anda bukan hanya paham, namun dapat menerapkan dan menjelaskan konsep dengan tepat pada tugas kuliah berupa karya ataupun tulisan.

Hal ini juga berlaku ketika anda sudah menginjak UTS ataupun UAS yang menyumbang porsi IPK dominan. Bahkan jika anda menguasai inti perkuliahan, anda akan menjawab tugas tersebut lebih mudah dan justru mengeksplorasi jawaban dengan maksimal. Tentu saja hal ini bisa meningkatkan nilai IPK anda secara signifikan.

  1. Mintalah Tugas Tambahan (Apabila Anda Belum Puas dengan IPK yang Anda Dapatkan)

Jangan segan untuk melakukan hal satu ini. Banyak dosen yang terkadang memberi nilai seadanya dengan tujuan memancing mahasiswa supaya lebih baik. Meskipun cara ini terlihat “memaksa” namun anda dijamin akan lebih dihargai oleh dosen anda jika mengambil langkah ini.

Kasus semacam ini memang jarang sekali ditemui, namun bukan berarti tidak bisa dilakukan. Beberapa dosen malah senang jika ada mahasiswa yang mau berusaha keras untuk menunjukkan hasil, tidak peduli seperti apa bentuk tugas yang diberikan. Meminta tugas atau meminta saran dosen sangat disarankan bagi anda yang mengincar nilai tertentu yang tentunya dapat mendongkrak IPK anda.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *